Pengaruh Budaya Hindu Pada Makam Para Sunan

Oleh: Dhevi Firdausi, ST. 


Ziarah makam merupakan kebiasaan umat IsIam di Indonesia. Makam diziarahi adalah makam para sunan, yang telah berperan penting dalam penyebaran agama IsIam di wilayah Jawa dan sekitarnya. Yang menarik untuk dicermati, beberapa makam sunan tersebut terletak di perbukitan. Posisi makam terletak di area paling tinggi. Setelah ditelusuri, ternyata ini mendapat pengaruh dari pemahaman Hindu. Pemahaman ini diwariskan secara turun temurun. Penggunaan bukit atau gunung sebagai lokasi makam karena dianggap tempat yang paling suci dan agung. Contohnya adalah makam Sunan Giri yang terletak kota Gresik. 

Makam, bukan sekedar tempat penguburan bagi orang yang sudah meninggal. Makam termasuk dalam arsitektur karena mencakup sebuah bangunan yang dirancang sebagai tempat peristirahatan terakhir. Dekorasi sebuah makam biasanya memiliki motif yang secara simbolis mengandung makna tertentu. Desain makam Islamy di Indonesia masih menunjukkan adanya percampuran budaya lokal dengan unsur IsIam. 

Pemahaman agama Hindu tentang tempat yang tinggi sangat khas. Tempat yang tinggi memiliki makna spiritual yang mendalam. Gunung dan bukit merupakan lokasi bersemayamnya para dewa. Selain itu, berfungsi juga sebagai sarana manusia dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Pura dan kuil biasanya dibangun di tempat yang tinggi. Misalnya, Pura Tanah Lot di Bali. 

Sebagai umat muslim, kita memiliki pedoman hidup berupa AlQur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Kita juga mempunyai suri tauladan kehidupan yaitu Nabi Muhammad SAW. Termasuk dalam pembangunan makam ini. Kalau kita membaca sejarah IsIam, kita akan mendapati bahwa Rasulullah SAW tidak dimakamkan pada tempat yang tinggi. Beliau dimakamkan di tempat yang sama ketika beliau wafat, yaitu di rumah istrinya, Siti Aisyah, di Madinah. Demikian pula dengan kedua sahabat yang beliau cintai yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Makam kedua sahabat ini, ditempatkan di sebelah kanan dan kiri dari makam Nabi Muhammad SAW. Makam Sang Nabi senantiasa dikunjungi ketika umat IsIam sedang melaksanakan ibadah haji atau umroh. Sangat jelas bahwa makam Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak terletak di gunung ataupun perbukitan. 

Inilah pentingnya tegak IsIam dalam naungan khilafah 'ala minhajinnubuwwah. Salah satunya adalah untuk menjaga pemahaman umat IsIam, agar tidak tercampur dengan unsur dari luar. Termasuk bangunan makam, tidak boleh dipengaruhi oleh pemahaman yang tidak Islamy seperti keyakinan Hindu tentang tempat yang tinggi.
Lebih baru Lebih lama

Jasa Desain Arsitektur

Archirecon Surabaya