Oleh: Dhevi Firdausi, ST.
Islam adalah agama yang sempurna,
syariatnya tidak hanya mengatur tentang ibadah ritual semata, tapi juga
mengatur hubungan sosial masyarakat, termasuk arsitektur. Aturan Islam tentang
arsitektur rumah, misalnya, mempermudah masyarakat ketika mendesain bentuk
huniannya.
Namun, masih banyak masyarakat
yang belum memahami aturan Islam yang kaffah ini. Kondisi ini terjadi sebagai
akibat dari hancurnya khilafah Islam pada tahun 1948 oleh Mustafa Kamal
Attaturk. Khilafah yang berfungsi melindungi umat Islam dari arus sekuler
kapitalisme Barat ini insyaallah akan tegak kembali, sesuai dengan bisyarah
Rasulullah Saw dari hadist riwayat Imam Ahmad.
Tulisan ini dalam rangka
membangkitkan inspirasi tentang penataan ruang dan olahan fasad suatu rumah
dengan spirit Islam. Sketsa denah di atas dirancang dengan tema sujud. Adapun penjelasan
pembagian ruang gambar denah di atas adalah sebagai berikut ini :
1. Bagian depan utk semi publik,
tengah untuk privat, belakang utk area service:
Rumah ini memiliki pengaturan
ruang yang cukup islami. Islam sangat menjunjung tinggi sikap kesopanan
terhadap tamu. Ruang tamu yang berfungsi untuk menerima tamu terletak di bagian
depan rumah, jauh dari area service. Hal ini karena biasanya area service
identik dengan kondisi yang kurang rapi dan kurang bersih, sehingga kuatir
mengganggu kenyamanan dari para tamu yang datang ke rumah. Ruang keluarga dan
ruang tidur diletakkan di bagian tengah rumah untuk mendapatkan kenyamanan
sirkulasi penghuni. Ruang keluarga terdapat di bagian tengah, karena fungsinya
sebagai tempat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga, biasanya ada TV di
dalamnya.
2. Batas dinding ruang tamu:
Khusus untuk ruang tamu, tidak
dibuat open space seperti kebanyakan rumah pada masa sekarang. Ada dinding
massif dan pintu yang membatasinya dengan musholla. Batas ini untuk menjaga
privasi pemilik rumah, sekaligus menjaga aurat pemilik agar tidak terlihat oleh
tamu yang datang.
3. Musholla & patio taman
kolam:
Rumah islami identik dengan
adanya musholla di dalamnya. Musholla ini biasanya digunakan untuk sholat
berjamaah seluruh anggota keluarga. Penempatan mushola ditempatkan di sebelah
ruang tamu, serta berbatasan dengan patio taman kolam, agar mushola bisa sewaktu
waktu digunakan tamu menunaikan sholat berjamaah dengan penghuni tanpa perlu
masuk ke dalam ruang yang lebih private. Untuk menambah kenyamanan suasana
waktu beribadah, serta untuk mendapatkan efek bentuk orang sujud pada denah
rumahnya, maka musholla ini berbatasan dengan patio dengan sungai mengalir di
dalamnya. Suara gemericik aliran air sungai dan ikan warna-warni yang berenang
membuat betah para penghuni untuk berlama-lama berada di musholla tersebut.
4. Ruang tidur:
Ruang tidur utama bersebelahan
dengan ruang tidur anak-anak. Ruangan ini terletak di sebelah ruang keluarga.
Ini untuk kenyamanan penghuni rumah ketika mereka ingin istirahat atau ingin
bersantai bersama. Kedua ruang tidur berada di samping taman sungai, dengan
bukaan kaca yang lebar. Kaca jendela ini membuat ruangan tersebut terkesan
lebih luas dari ukuran sebenarnya. Adanya pemandangan diluar berupa tanaman
perdu, aneka bunga penuh warna, pohon rindang menambah sejuk suasana kamar.
Sungai air bersih yang mengalir dengan suara gemericiknya, serta ikan-ikan yang
berenang di dalamnya membuat tenang pikiran di kala waktu istirahat tiba.
Adanya burung dalam sangkar dengan suara kicauannya, menambah syahdu suasana
surgawi, terasa masuk ke dalam ruang tidur. Kondisi yang tepat untuk bisa
membuat pikiran dan tenaga fresh kembali, setelah istirahat.
5. Area service:
Area service rumah ini terdiri
dari dapur dan kamar mandi. Area ini sengaja diletakkan di bagian belakang
rumah untuk menjaga privasi pemilik rumah. Dapur dibuat open space menyatu
dengan taman sungai agar terlihat lebih luas, sirkulasi udara dan pencahayaan
alami bisa didapatkan.
Sketsa tangan di atas adalah
gambar tampak depan dari rumah sujud, yang denahnya sudah dibuat sebelumnya.
Karena tema keseluruhan dari rumah tersebut adalah ibadah, maka tampak depan
dari bangunan juga dibuat islami. Bukankah sudah terlihat dengan jelas bahwa
terdapat lafadz "ALLAH" pada fasadenya?