Karpet Masjid Syaikh Zayed Solo

Oleh: Dhevi Firdausi, ST


Belum pernah pergi ke kota Solo. Apalagi mengunjungi masjid yang terkenal, Masjid sheikh Zayed. Hanya mengagumi keindahan ornamennya dari berita yang tersebar di media sosial. Ternyata, ada yang berbeda dengan detail ornamen masjid agung tersebut. Salah satunya adalah bentuk motif dari karpet lantainya. Tidak seperti karpet masjid pada umumnya, yang membentuk shaft sholat, karpet tersebut berhiaskan motif tanaman bunga yang indah dengan ukuran sangat besar. Menarik untuk dicermati, bagaimana sebenarnya syariat Islam yang mengatur tentang karpet masjid? Bagaimana sejarah karpet masjid di Nusantara? Bagaimana kaitannya dengan sistem kehidupan kita? Berikut penjelasannya.

Ruang Sholat – Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Jika dilihat dari sejarahnya, pada masa Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah, penggunaan karpet sangat umum terjadi. Kekhalifahan ini dikenal dengan seni dan budaya mereka yang kaya, termasuk dalam pembuatan karpet. Persia (sekarang Iran) dikenal sebagai pusat produksi karpet berkualitas tinggi. Banyak masjid di Persia dihiasi dengan karpet indah yang menampilkan desain dan teknik tenun yang rumit. Dari Persia, tradisi menggunakan karpet di masjid menyebar ke seluruh dunia Islam, termasuk ke Turki, India, Afrika Utara, dan Nusantara. Setiap wilayah mengembangkan gaya dan desain karpet yang unik.

Salah satu fungsi karpet masjid sebagai alas sholat. Ketika kita sholat, kita selalu berusaha memberikan yang terbaik. Misalnya, dengan memakai baju terbaik, bersiwak dulu, dan menggunakan alas di bawahnya. Ini karena sholat adalah waktu yang sangat istimewa, waktu kita untuk menghadap Allah SWT, pencipta jagat raya. Termasuk dengan menyediakan karpet masjid ini. Karpet menyediakan permukaan yang empuk dan nyaman bagi jamaah yang shalat. Ini sangat penting terutama ketika mereka sujud dan duduk di lantai. Dengan adanya karpet, suasana masjid menjadi lebih hening karena suara langkah kaki meredam. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah dengan khusyuk.

 

Dilihat dari sisi estetika, karpet masjid banyak yang menggunakan motif alam yang merupakan gambaran surga. Meski, ada juga yang polos saja, tanpa motif apapun. Ada pula yang mengambil gambar Kakbah di bagian atasnya. Sebagai gambaran surga, karpet tersebut memakai motif tanaman, bunga, pohon, dll. Motifnya dibuat sangat estetik sehingga membuat orang senang melihatnya, dan menjadi lebih semangat lagi untuk melakukan ibadah.

Di beberapa masjid ditemukan adanya karpet yang membentuk shaf sholat. Mungkin harapannya agar dapat membuat shaf sholat jama'ah terlihat lebih rapi. Namun, kenyataannya hal tersebut justru membuat shaf menjadi renggang. Bagaimana kerenggangan shaf ini menurut syari'at Islam?

Ternyata, kondisi renggangnya shaf sholat ini sangat disayangkan. Hal ini karena Rasulullah SAW sendiri sudah menjelaskan keutamaan, anjuran, maupun peringatan untuk merapatkan shaf dalam berbagai hadist. Dari Abdullah bin Umar radhiallahuanhu, Rasulullah bersabda:

أقيموا الصفوف وحاذوا بين المناكب وسدوا الخلل ولينوا بأيدي إخوانكم ، ولا تذروا فرجات للشيطان ومن وصل صفا وصله الله ومن قطع صفا قطعه الله

Artinya: “Luruskan shaf dan luruskan pundak-pundak serta tutuplah celah. Namun berlemah-lembutlah terhadap saudaramu. Dan jangan kalian biarkan ada celah untuk setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, Allah akan menyambungnya. Barangsiapa yang memutus shaf, Allah akan memutusnya.” (HR. Abu Daud no. 666, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud). Dari hadist tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa shaf sholat harus rapi dan rapat, tidak boleh renggang.

Dengan adanya dalil di atas, seharusnya seluruh umat Islam memahaminya. Namun faktanya, masih banyak yang belum mengetahui. Banyak shaf sholat yang masih renggang, salah satunya karena bentuk motif dari karpet masjid yang dipakai. Mereka mengikuti garis-garis pada karpet tersebut. Inilah salah satu akibat dari ketiadaan daulah Islam. Daulah yang berfungsi untuk melindungi pemahaman umat Islam agar tetap kaffah, telah dihancurkan oleh Mustafa Kamal Attaturk pada tahun 1924 M. Akhirnya, tidak hanya masalah shaf sholat saja, aturan mu'amalah di masyarakat pun juga ditinggalkan. Padahal syariat tersebut semuanya ada dalam pedoman hidup kita, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah.

 

Karenanya, penting sekali untuk Kembali mengembalikan pemahaman umat Islam tentang pentingnya tegaknya daulah Islam agar edukasi tentang Islam bisa secara kaffah disampaikan hingga dalam persoalan pembuatan karpet untuk sholat, hendaknya tidak malah membuat jamaah merenggangkan barisan sholatnya. Semoga cita-cita itu segera bisa kita raih, Aamiin….


Lebih baru Lebih lama

Jasa Desain Arsitektur

Archirecon Surabaya