Aliran Sungai Di Dalam Rumah

Oleh: Dhevi Firdausi, ST

 

Rumah adalah tempat kita pulang. Rumah adalah tempat kita melepaskan lelah. Seharusnya rumah menjadi tempat yang paling nyaman dalam hidup kita. Kita bisa berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga tercinta. Hal ini telah dijelaskan dalam Islam, bahwa terdapat konsep baity jannaty, yang artinya rumahku adalah surgaku.

Gambaran surga di dalam rumah ini bisa diwujudkan dengan desainnya yang estetik dan homy. Diantara bentuk aplikasi detailnya adalah:

1.       Suara gemericik air sungai yang mengalir di dalam rumah, membuat fikiran jadi tenang dan damai.

2.       Tanaman hijau dan wangi bunga. Tanaman hijau cenderung lebih mudah perawatannya dibandingkan dengan tanaman berbunga. Oleh karena itu, teras rumah cenderung menggunakan tanaman berdaun saja. Namun, alangkah lebih cantiknya jika taman ditambah dengan tanaman berbunga yang berbau wangi, misalnya bunga melati atau mawar

3.       Aneka satwa. Adanya hewan di dalam rumah juga bisa menghadirkan suasana tenang dan nyaman. Biasanya yang paling sering dipelihara untuk mempercantik taman adalah ikan dan burung. Sungai yang mengalir bisa bermuara di sebuah kolam, dimana dapat diisi ikan hias warna-warni di dalamnya. Suara kicau burung yang bersahutan di area taman membuat pikiran dan hati kembali fresh

4.       Pohon berbuah. Tidak hanya tanaman perdu, pohon yang rindang juga diperlukan untuk mewujudkan gambaran surga dalam rumah. Apalagi kalau bisa buahnya bisa dipetik, seperti pohon mangga, jambu, dll

5.       Material alam. Biasanya supaya terlihat alami, sungai buatan ini dilengkapi dengan batu-batu kali di bagian pinggirnya. Elemen kayu juga banyak digunakan, misalnya untuk meja kursi

Dalam dunia arsitektur, ruang terbuka di rumah ini biasanya disebut patio. Patio merupakan bahasa Spanyol. Karena terletak di dalam rumah, privasi pemilik rumah terjamin. Patio ini bisa digunakan sebagai ruang kluarga. Di area taman tersebut diletakkan meja dan kursi untuk tempat seluruh anggota keluarga bercengkrama. Taman ini dapat juga menjadi batas antara ruang tamu dengan ruang tidur dan dapur, karena ruang tamu bersifat semi privat, sedangkan ruang tidur bersifat sangat privat.

Taman ini cocok jika posisinya ada di sebelah musholla. Rumah islami hendaknya memiliki musholla di dalamnya. Ketika penghuni rumah melakukan ibadah sholat ataupun tilawah Al-Qur'an di musholla, mereka bisa sambil menikmati indahnya taman. Hal ini mampu menambah khusyuk ibadah.

 

Adanya aliran sungai di dalam rumah ini membuat rumah semakin sehat. Rumah yang sehat dapat dilihat adanya sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Sirkulasi udara yang lancar, membuat rumah terasa sejuk secara alami. Rumah menjadi hemat energi, karena tidak membutuhkan AC. Adanya

cahaya alami yang bisa masuk rumah menjadikan rumah tersebut hemat energi. Penghuninya tidak perlu menyalakan lampu di siang hari.

 

Adanya konsep rumah yang model terbuka seperti ini, tidak mungkin tanpa resiko. Namun, resiko tersebut dapat dicari solusinya. Diantara resiko yang muncul adalah banyaknya nyamuk. Resiko masuknya nyamuk ke dalam rumah jauh lebih besar daripada rumah tipe close space. Solusi dari kondisi ini adalah dengan sering membersihkan area taman. Sungai yang dibuat juga mengalir airnya, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.

 

Resiko juga kemungkinan muncul ketika pemilik rumah ini adalah keluarga yang memiliki anak kecil. Ada beberapa kasus yang terjadi, dimana balita bisa tenggelam sewaktu bermain air sungai. Namun, sungai buatan ini dapat dibuat children friendly. Anak-anak dapat aman bermain di sekitar sungai karena kedalaman air sungai dibuat maksimal 30cm. Dengan kedalaman tersebut, kaki mereka dapat menjangkau dasar sungai.

 

Sangat disayangkan sekali, perwujudan gambaran surga ke dalam rumah sulit dilakukan pada masa sekarang. Kendala ini diakibatkan penerapan sistem sekuler kapitalisme di masyarakat dunia. Seperti dikutip dari laman tempo.co yang menyatakan bahwa sebagian besar gen Z kesulitan untuk membeli rumah. Semakin tingginya harga rumah, biaya hidup semakin mahal, dan upah kerja yang tidak signifikan menjadi tiga faktor utama yang mempengaruhinya. Ditambah lagi, banyak gen Z yang menjadi sandwich generation. Mereka merupakan tulang punggung keluarga, mencari uang untuk kebutuhan anak-anak dan orang tua. Kalau untuk membeli rumah saja mereka kesulitan, bagaimana mungkin bisa mewujudkan konsep baity jannaty ke dalam rumah dengan segala fasilitasnya. UU tentang TaPeRa (Tabungan Perumahan Rakyat) juga lebih menguntungkan para pengusaha properti, serta membuat rakyat gigit jari.

 

Ketika membaca sejarah peradaban Islam yang mulia, kita akan menemukan kondisi menakjubkan. Dimana Rasulullah Saw dan para Khalifah setelahnya telah menerapkan sistem Islam secara keseluruhan, termasuk bidang properti. Rasulullah Saw. bersabda, “Imam (khalifah/kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurusnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Daulah bertanggungjawab penuh atas penyediaan rumah yang layak bagi seluruh rakyatnya. Tidak hanya layak huni, rumah tersebut estetik dan syar'i, sehingga nyaman untuk ditinggali. Di sisi lain, terdapat fasilitas kesehatan, pendidikan, dan keamanan yang gratis dari daulah. Harga kebutuhan pokok pun sangat terjangkau oleh masyarakat. Gaji para pegawai juga luar biasa besar. Alhasil, gambaran baity jannati dengan segala fasilitasnya akan mudah untuk diwujudkan.


Lebih baru Lebih lama

Jasa Desain Arsitektur

Archirecon Surabaya