DESAIN ARSITEKTUR KOLAM RENANG || 0823-3333-9949

DESAIN ARSITEKTUR KOLAM RENANG

DESAIN ARSITEKTUR KOLAM RENANG - PROLOG

KOLAM RENANG

Pada edisi April 2016 telah dibahas bahwa kolam renang merupakan fasilitas olahraga yang sangat perlu diakses oleh masyarakat pada umumnya dan umat islam pada khususnya. Sebab rasulullah telah menganjurkan kaum muslim berlatih berenang. Hanya saja anjuran ini haruslah diikat dengan seperangkat aturan syariat agar aktivitas berenang tidak malah menjadi aktivitas yang penuh dengan kemaksiatan. Salah satu prinsip syariat islam yang sekarang seringkali diabaikan adalah pemisahan laki-laki dengan perempuan.

Jika dalam edisi yang telah lalu, konsep pemisahan diterapkan dalam gedung yang tertutup, maka edisi saat ini akan dicontohkan bagaimana penerapannya dalam gedung atau tempat terbuka. Contoh projek adalah kolam renang Tasnim yang berlokasi di Tegalwaru, Ciampea, Bogor-Jabar. Kolam renang direncanakan dalam kesatuan tempat wisata alam sehingga harus terbuka dan terintegrasi dengan banyak tanaman disekitarnya. Maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah meletakkan zona kolam renang di tempat ditempat dimana siapapun akan terhalang melihat kegiatan berenang di dalam zona tersebut. Perbatasan zona kolam tetap dikelilingi dinding pembatas bisa ditanami tetumbuhan rambut dan pot-pot dinding tanaman. Selain itu, sekeliling perbatasan zona didalam dinding pembatas direncanakan taman yang di dalamnya terdapat berbagai tetumbuhan, rerumputan dan bunga.
Desain Arsitektur Kolam Renang - Site Plan
Desain Arsitektur Kolam Renang - Site Plan


PENATAAN RUANG

Konsep pemisahan kolam renang terbuka adalah dengan membagi area menjadi tiga, yakni area laki-laki, area perempuan, dan area anak-anak. Posisi area anak-anak ditempatkan diantara laki-laki dan perempuan sebagai area transisinya. Dengan begitu sirkulasi perenang laki-laki tidak terhubung langsung dengan perenang perempuan kecuali harus melewati area transisi tersebut. Disini bisa ditempatkan petugas untuk melakukan pengawasan dan memastikan keterpisahan laki-laki dan perempuan secara mudah, Selain itu, area anak-anak adalah area keluarga yang akan cenderung berada di sekitar dimana anak-anak yang masih belia berenang. Dengan begitu, kepengawasan juga bisa berasal dari pihak keluarga sendiri.

Desain Arsitektur Kolam Renang - Tampak Atas
Desain Arsitektur Kolam Renang - Tampak Atas

FASILITAS 

Setiap area perempuan dan laki-laki disediakan dua kolam. Kolam pertama direncanakan untuk kegiatan berenang santai yang dilengkapi tempat seluncur. Bentuk kolam dibentuk secara asimetris dan berkelok dengan kedalaman yang tidak terlalu dalam antara 1 hingga 1,2 meter. Kolam kedua direncanakan untuk kegiatan berenang terlatih yang tidak diperlukan temapt seluncur. Kolam ini ditujukan untuk tempat melatih kemampuan berenang hingga bisa berpindah antara satu sisi ke sisi lainnya tanpa menginjak kaki ke lantai. Kolam ini juga ditujukan untuk melatih kemampuan agar tidak tenggelam di kedalaman yang melebihi tinggi tubuhnya. Oleh karenanya, kolam kedua berbentuk persegi dengan kedalaman antara 1,5 hingga 2 meter. 

Selain kolam, fasilitas kamar mandi juga diposisikan sesuai dengan jenis kelamin areanya. Agar semakin tegas pemisahan laki-laki dengan perempuan, ada barier berupa dinding kayu yang mengitari batas area perempuan dengan area anak-anak. Selain itu, spot-spot pos panggung beratap joglo persegi ditata di beberapa titik sebagai tempat peristirahatan pengunjung. 

Desain Arsitektur Kolam Renang - Tampak Depan
Desain Arsitektur Kolam Renang - Tampak Depan

KEHATI-HATIAN

Meski terlah terpisah area laki-laki dan perempuan, namun area kolam terbuka tanpa ada penutup diatasnya. Oleh karenanya perenang wanita harus tetap berpakaian menutup aurat saat berenang.

Konsultan Archirecon.
Arsitektur, Landscape, Interior, Manajemen Proyek.
Initiator Brand & Idea in Islamic Architecture.
082-33333-9949 atau klik WA Link : https://goo.gl/FEJyLUAlamat kantor di JL. Dukuh Kupang gang 31 no 04, Surabaya, Jawa Timur